Karbon di atmosfer

Bagian terbesar dari karbon yang berada di atmosfer Bumi adalah gas karbon dioksida (CO2). Meskipun jumlah gas ini merupakan bagian yang sangat kecil dari seluruh gas yang ada di atmosfer (hanya sekitar 0,04% dalam basis molar, meskipun sedang mengalami kenaikan), namun ia memiliki peran yang penting dalam menyokong kehidupan. Gas-gas lain yang mengandung karbon di atmosfer adalah metan dan kloroflorokarbon atau CFC (CFC ini merupakan gas artifisial atau buatan). Gas-gas tersebut adalah gas rumah kaca yang konsentrasinya di atmosfer telah bertambah dalam dekade terakhir ini, dan berperan dalam pemanasan global.

Karbon diambil dari atmosfer dengan berbagai cara:
  • Ketika matahari bersinar, tumbuhan melakukan fotosintesa untuk mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat, dan melepaskan oksigen ke atmosfer. Proses ini akan lebih banyak menyerap karbon pada hutan dengan tumbuhan yang baru saja tumbuh atau hutan yang sedang mengalami pertumbuhan yang cepat.
  • Pada permukaan laut ke arah kutub, air laut menjadi lebih dingin dan CO2 akan lebih mudah larut. Selanjutnya CO2 yang larut tersebut akan terbawa oleh sirkulasi termohalin yang membawa massa air di permukaan yang lebih berat ke kedalaman laut atau interior laut (lihat bagian solubility pump).
  • Di laut bagian atas (upper ocean), pada daerah dengan produktivitas yang tinggi, organisme membentuk jaringan yang mengandung karbon, beberapa organisme juga membentuk cangkang karbonat dan bagian-bagian tubuh lainnya yang keras. Proses ini akan menyebabkan aliran karbon ke bawah (lihat bagian biological pump).
  • Pelapukan batuan silikat. Tidak seperti dua proses sebelumnya, proses ini tidak memindahkan karbon ke dalam reservoir yang siap untuk kembali ke atmosfer. Pelapukan batuan karbonat tidak memiliki efek netto terhadap CO2 atmosferik karena ion bikarbonat yang terbentuk terbawa ke laut dimana selanjutnya dipakai untuk membuat karbonat laut dengan reaksi yang sebaliknya (reverse reaction).
Karbon dapat kembali ke atmosfer dengan berbagai cara pula, yaitu:
  • Melalui pernafasan (respirasi) oleh tumbuhan dan binatang. Hal ini merupakan reaksi eksotermik dan termasuk juga di dalamnya penguraian glukosa (atau molekul organik lainnya) menjadi karbon dioksida dan air.
  • Melalui pembusukan binatang dan tumbuhan. Fungi atau jamur dan bakteri mengurai senyawa karbon pada binatang dan tumbuhan yang mati dan mengubah karbon menjadi karbon dioksida jika tersedia oksigen, atau menjadi metana jika tidak tersedia oksigen.
  • Melalui pembakaran material organik yang mengoksidasi karbon yang terkandung menghasilkan karbon dioksida (juga yang lainnya seperti asap). Pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, produk dari industri perminyakan (petroleum), dan gas alam akan melepaskan karbon yang sudah tersimpan selama jutaan tahun di dalam geosfer. Hal inilah yang merupakan penyebab utama naiknya jumlah karbon dioksida di atmosfer.
  • Produksi semen. Salah satu komponennya, yaitu kapur atau gamping atau kalsium oksida, dihasilkan dengan cara memanaskan batu kapur atau batu gamping yang akan menghasilkan juga karbon dioksida dalam jumlah yang banyak.
  • Di permukaan laut dimana air menjadi lebih hangat, karbon dioksida terlarut dilepas kembali ke atmosfer.
  • Erupsi vulkanik atau ledakan gunung berapi akan melepaskan gas ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk uap air, karbon dioksida, dan belerang. Jumlah karbon dioksida yang dilepas ke atmosfer secara kasar hampir sama dengan jumlah karbon dioksida yang hilang dari atmosfer akibat pelapukan silikat; Kedua proses kimia ini yang saling berkebalikan ini akan memberikan hasil penjumlahan yang sama dengan nol dan tidak berpengaruh terhadap jumlah karbon dioksida di atmosfer dalam skala waktu yang kurang dari 100.000 tahun.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Read More...


Siklus karbon

Siklus karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan antara biosfer, geosfer, hidrosfer, dan atmosfer Bumi (objek astronomis lainnya bisa jadi memiliki siklus karbon yang hampir sama meskipun hingga kini belum diketahui).

Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang dihubungkan oleh jalur pertukaran. Reservoir-reservoir tersebut adalah atmosfer, biosfer teresterial (biasanya termasuk pula freshwater system dan material non-hayati organik seperti karbon tanah (soil carbon)), lautan (termasuk karbon anorganik terlarut dan biota laut hayati dan non-hayati), dan sedimen (termasuk bahan bakar fosil). Pergerakan tahuan karbon, pertukaran karbon antar reservoir, terjadi karena proses-proses kimia, fisika, geologi, dan biologi yang bermaca-macam. Lautan mengadung kolam aktif karbon terbesar dekat permukaan Bumi, namun demikian laut dalam bagian dari kolam ini mengalami pertukaran yang lambat dengan atmosfer.

Neraca karbon global adalah kesetimbangan pertukaran karbon (antara yang masuk dan keluar) antar reservoir karbon atau antara satu putaran (loop) spesifik siklus karbon (misalnya atmosfer - biosfer). Analisis neraca karbon dari sebuah kolam atau reservoir dapat memberikan informasi tentang apakah kolam atau reservoir berfungsi sebagai sumber (source) atau lubuk (sink) karbon dioksida.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Read More...


Karbon dioksida



Karbon dioksida (rumus kimia: CO2) atau zat asam arang adalah sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. Ia berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar dan hadir di atmosfer bumi. Rata-rata konsentrasi karbon dioksida di atmosfer bumi kira-kira 387 ppm berdasarkan volume walaupun jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada lokasi dan waktu. Karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang penting karena ia menyerap gelombang inframerah dengan kuat.

Karbon dioksida dihasilkan oleh semua hewan, tumbuh-tumbuhan, fungi, dan mikroorganisme pada proses respirasi dan digunakan oleh tumbuhan pada proses fotosintesis. Oleh karena itu, karbon dioksida merupakan komponen penting dalam siklus karbon. Karbon dioksida juga dihasilkan dari hasil samping pembakaran bahan bakar fosil. Karbon dioksida anorganik dikeluarkan dari gunung berapi dan proses geotermal lainnya seperti pada mata air panas.

Karbon dioksida tidak mempunyai bentuk cair pada tekanan di bawah 5,1 atm namun langsung menjadi padat pada temperatur di bawah -78 °C. Dalam bentuk padat, karbon dioksida umumnya disebut sebagai es kering.



CO2 adalah oksida asam. Larutan CO2 mengubah warna litmus dari biru menjadi merah muda.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Read More...


MuDA-ers berkompetisi. "KETAT"



Syarat kompetisi ini, peserta harus menuliskan kata kunci: "Kompetisi Website Kompas MuDA - IM3". Juri dari Kompas.com dan MuDa langsung kepalanya mau pecah. Pasalnya, pas ketik kata kunci itu di Google, muncul nama 45.800 situs!!! Untungnya begitu diperhatikan lebih jauh, enggak semuanya jadi peserta kompetisi website. Kebayang kalau semuanya jadi peserta, selesai meriksanya bisa pas HUT MuDA setahun lagee!

Menurut mas Amir sodikin, juri dari Kompas MuDA, desain MuDA-ers masih banyak yang standar. Soalnya, kebanyakan masih di dominasi blogspot.com. Akan tetapi, mas Amir salut sama MuDA-ers yang semangat ikut kompetisi, muali dari yang udah jago banget, sampai yang baru belajar.

"Kompetisinya ketat. Ini kelihatan dari perang SEO yang memperebutkan rangking di google.co.id, setiap hari rangkingnya selalu berubah", katanya.

Ada empat hal yang menjadi kriteria penilaian. Empat kriteria ini adalah desain halaman (30 persen), kualitas isi tulisan (30 persen), pringkat di google.co.id (30 persen), dan keterampilan menggunakan software pembuat website.

"Jadi, buat kamu-kamu yang desainnya ga jago, jangan kecil hati, siapa tahu kamu unggul di tulisan", katanya.

Sumber Kompas
Jum'at, 23 Januari 2009
Read More...


Produk Daur Ulang Sampah Plastik Dijual Di Hypermart

Rabu, 23 Juli 2008 | 17:18 WIB
Sumber http://www.tempointeraktif.com/

TEMPO Interaktif, Jakarta:Produk fashion yang terbuat dari hasil olahan sampah plastik mulai hari ini dapat dibeli di pusat ritel Hypermart. "Ibarat tembak dua burung dengan satu peluru; mendaur ulang sampah dan membantu para ibu-ibu rumah tangga pengrajin produk ini," ujar Direktur Marketing Hypermart, Carmelito Regalado.

Di sana, kerajinan rumahan itu dijual dengan harga termurah Rp 10 ribu untuk tempat kartu nama dan Rp 500 ribu untuk tas troli.

Salah satu pengrajin produk daur ulang, Rahayu Istari, mengatakan setiap hari membutuhkan rata-rata 10 kilogram sampah plastik sisa kemasan berbagai produk pembersih. Satu kilogram plastik setidaknya terdiri atas 60 kantong kemasan.

Direktur Sumber Daya Manusia PT Unilever Tbk, Joseph Bataona mengatakan semakin banyaknya peminat produk daur ulang berarti juga menurunnya beban sampah di Jakarta. Sejak tahun lalu, Unilever telah melatih 10 ibu rumah tangga keterampilan membuat produk fashion dari sisa kemasan produk pembersih. "Juga diberikan bantuan modal berupa uang dan mesin jahit," katanya.Reza M - TNR
Read More...


Kegiatan daur-ulang sampah

Sumber http://www.bbc.co.uk/



Daur ulang tampaknya menjadi salah satu jalan terobosan untuk mengatasi problem sampah di mana-mana, termasuk di Inggris.

Sticker yang tertempel pada tutup itu berbunyi "Bunyikan klakson kalau anda mencium bau kencing". Tulisan itu bertengger di atas sebuah kontainer untuk menyimpan benda-benda bekas dan rongsokan di dekat pesanggrahan di Hurn Recycling Centre, pusat daur ulang Hurn di Dorset, Inggris tenggara.

Orang-orang yang bekerja di sana berdiri berjajar selama sembilan setengah jam terus-menerus, mengambili kandungan-kandungan pencemar dari sampah-sampah yang bisa didaur ulang, yang beriringan meluncur lewat depan mata mereka di atas sebuah ban-berjalan.

Umumnya mereka tidak mempunyai banyak waktu untuk tertawa atau hal-hal yang bisa membuat mereka tersenyum. Suara gemuruh mesin terlalu keras sehingga mereka nyaris tidak bisa mengobrol satu sama lain. Dan bagaimana pun juga mulut mereka ditutup masker.

Hanya dua hal yang bisa agak mengalihkan kemuraman suasana, yakni sticker tadi dan sebuah poster Jennifer Aniston yang aduhai, dengan pakaian renangnya, yang tertempel di punggung sebuah pintu.

Program-program daur ulang memberikan kepada para pesertanya perasaan nikmat dan sejahtera yang sebagian besar tidak diteruskan kepada orang-orang yang justru bekerja di bidang pendaur-ulangan. Daur ulang adalah sebuah karya kotor.

Setelah dikumpulkan, sampah-sampah itu dibuang ke sebuah pusat penyortiran. Di sana sampah itu dibawa berkeliling di atas sebuah ban-berjalan yang diberi kandungan listrik, yang bisa menarik lengket benda-benda dari baja, menembakkan daya listrik positif ke kaleng-kaleng aluminium dan mengirimkan mereka ini ke sebuah kotak terpisah.

Ban ini juga mengindra dengan mata komputernya yang canggih kepadatan dari botol-botol plastik yang lewat, menengarai bahan-bahan lem yang digunakan pada label-label botol tersebut dan memilih-milihnya menurut aturannya.

Yang tersisa dari semuanya itulah kemudian melewati para tukang pilih, yang bekerja dengan mata dan tangan mereka di tengah-tengah debu yang baunya 'alamak'.

Konon, teknik yang terbaik adalah memilih sebuah titik di belakang mesin dan mata terus menatap ke titik itu, tetapi biarpun sudah memakai teknik itu, agar bau tidak langsung menyusup ke hidung, kalau ban berjalan itu tiba-tiba berhenti, orang-orang itu biasanya langsung mengalihkan pandangannya ke bawah, dengan gaya yang menunjukkan rasa muak mereka.

Boss mereka, Adrian Dufall, mengatakan "Mereka itu adalah manusia-manusia hebat. Pekerjaan ini sangat keras".

Menurut catatan, rasio barang yang didaur ulang di Inggris hanya sedikit di atas 9 persen. Untuk sampah komersial bahkan hanya 5 persen. Di Jerman, 46 persen dari limbah didaur-ulang, di Austria 45 persen, dan Belanda 44 persen. Di Swedia angkanya sekitar 35 persen.

Iming-iming lama yang berbunyi "Kami sulap sampah anda menjadi uang" ternyata tidak sesederhana seperti kedengarannya. Pengumpulan sampah kaca dan kaleng serta kertas, yang disebut 'green box collection', bisa menelan ongkos sekitar 85 sampai 175 pon atau satu seperempat juta sampai dua juta rupiah per ton.

Bank-bank botol, yakni kotak-kotak besar di pinggir-pinggir jalan tempat masyarakat biasa membuang botol-botol, majalah, pakaian bekas, dan kaleng-kaleng minuman, dan cara pembuangan model 'bawa-sendiri-buanganmu' ternyata jauh lebih murah, sekitar 16 sampai 36 pon per ton.

Celakanya harga jual barang hasil pendaur-ulangan itu cenderung kurang tinggi, sehingga kurang mampu merangsang investasi swasta dalam sektor ini. Di pusat daur ulang Hurn ini, kertas daur-ulang menghasilkan 30 pon setiap ton; gelas atau kaca meraup 22 sampai 27 setengah pon; PVC - 25 pon.

Yang benar-benar bisa memutar uang adalah kaleng-kaleng aluminium, yang bisa menghasilkan hampir 700 pon per ton. Tetapi karena begitu ringannya, pusat daur ulang Hurn ini setiap bulan hanya memperoleh kaleng bekas yang hanya cukup untuk menghasilkan satu ton.

Pencemaran merupakan masalah abadi. Kertas koran yang basah tidak bisa didaur ulang, dan unsur-unsur asing lainnya selalu saja bisa tembus masuk ke arus daur ulang dan merusak seluruh satuan sampah yang tengah digarap.

Jenis-jenis benda yang bisa diterima oleh pusat daur ulang berganti-ganti terus. Direktori telpon dan botol anggur berwarna hijau keluar-masuk daftar.

Dan pusat daur ulang selalu lebih senang kalau limbah yang didaur ulang sudah dipilah-pilah di tempat asal, seperti di Denmark, di mana kotak sampah sudah dibagi-bagi menjadi kotak untuk kaca dan gelas, kotak untuk kertas dan kotak untuk metal.

Limbah yang bisa hancur digarap untuk dijadikan kompos dan lainnya dibakar atau dipergunakan sebagai bahan urug.

Temuan-temuan baru kini mulai diterapkan untuk mengubah sampah menjadi bahan yang bisa digunakan langsung. Sebuah pabrik di Slough, di sebelah barat London, membuat pellet-pellet bahan bakar dari sisa-sisa limbah yang terkontaminasi pada pabrik-pabrik daur-ulang.

Benda-benda plastik bisa dibuat talang-talang air dan stocking kaki. Plastik rajangan dibuat bahan kain untuk isi kantung-tidur dan bahan 'fleece', semacam jaket serat.

Namun, tampaknya satu-satunya jalan untuk memaksa orang mendaur-ulangkan sampah mereka hanyalah dengan menghukum mereka yang tidak mau melakukannya. Belum lama ini Menteri Lingkungan Hidup Inggris, Michael Meacher, melontarkan gagasan untuk menarik pajak 9 pence per satu kantong plastik, agar orang lebih irit.

Delapan milyar 'tas kresek plastik' digunakan di Inggris setiap tahun, atau 134 kantong per kepala. Dan untuk tahun 2005 pemerintah Inggris menargetkan 25 persen limbah didaur-ulang.
Read More...


Kegunaan ozon



Ozon digunakan dalam bidang pengobatan untuk mengobati pasien dengan cara terawasi dan mempunyai penggunaan yang meluas seperti di Jerman. Di antaranya ialah untuk perawatan kulit terbakar.

Sedangkan dalam perindustrian, ozon digunakan untuk:
  • mengenyahkan kuman sebelum dibotolkan (antiseptik),
  • menghapuskan pencemaran dalam air (besi, arsen, hidrogen sulfida, nitrit, dan bahan organik kompleks yang dikenal sebagai warna),
  • membantu proses flokulasi (proses pengabungan molekul untuk membantu penapis menghilangkan besi dan arsenik),
  • mencuci, dan memutihkan kain (dipaten),
  • membantu mewarnakan plastik,
  • menentukan ketahanan getah.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Read More...


Ancaman dari klorofluorokarbon (CFC)



Ancaman yang diketahui terhadap keseimbangan ozon adalah kloroflorokarbon (CFC) buatan manusia yang meningkatkan kadar penipisan ozon menyebabkan kemerosotan berangsur-angsur dalam tingkat ozon global.

CFC digunakan oleh masyarakat modern dengan cara yang tidak terkira banyaknya, dalam kulkas, bahan dorong dalam penyembur, pembuatan busa dan bahan pelarut terutama bagi kilang-kilang elektronik.

Masa hidup CFC berarti 1 molekul yang dibebaskan hari ini bisa ada 50 hingga 100 tahun dalam atmosfer sebelum dihapuskan.

Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke dalam stratosfer (10 – 50 km). Di atas lapisan ozon utama, pertengahan julat ketinggian 20 – 25 km, kurang sinar UV diserap oleh ozon. Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan UV, dan membebaskan atom klorin. Atom klorin ini juga berupaya untuk memusnahkan ozon dan menghasilkan lubang ozon.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Read More...


Dampak akibat penipisan ozon

Lubang ozon di Antartika disebabkan oleh penipisan lapisan ozon antara ketinggian tertentu seluruh Antartika pada musim semi. Pembentukan 'lubang' tersebut terjadi setiap bulan September dan pulih ke keadaan normal pada lewat musin semi atau awal musim panas.


Dalam bulan Oktober 1987, 1989, 1990 dan 1991, lubang ozon yang luas telah dilacak di seluruh Antartika dengan kenaikan 60% pengurangan ozon berbanding dengan permukaan lubang pra-ozon. Pada bulan Oktober 1991, permukaan terendah atmosfer ozon yang pernah dicatat telah terjadi di seluruh Antartika.

Kemerosotan ozon global

Pengukuran latar dan satelit menunjukkan pengurangan signifikan terhadap jumlah kolom ozon pada musim dingin dan panas bagi kedua hemisfer utara dan selatan pada garis lintang tengah dan tinggi. Didapati aliran ke bawah ini pada tahun 1980 agak besar bila dibandingkan dengan tahun 1970. Tiada statistik aliran signifikan dapat ditentukan bagi kawasan tropika semasa tahun 1980. Dengan kemajuan komputer model bagi pemusnahan stratosfer ozon dapat menjelaskan pemerhatian aliran jumlah ozon di ketinggian pertengahan pada musim panas, tetapi hanya sebagian darinya pada musin sejuk. Ini bermakna pada masa depan perubahan global ozon belum bisa diramalkan lagi.

Satelit

Penggunaan satelit mengelilingi kutub seperti Satelit NASA Nimbus7 yang membawa peralatan "Total Ozone Mapping Spectrometer" (TOMS) telah merevolusikan pemantauan ozon sejak 20 tahun yang lalu. Kedudukan yang baik di atas cakrawala dan kemampuan setiap satelit untuk perjalanan mendatar seluruh dunia, menyediakan liputan yang lebih baik dari stasiun darat. Ini sangat tinggi nilainya untuk menentukan aliran global. Ketepatan sensor satelit menggunakan prinsip yang sama dengan spektrofotometer Dobson.

Spektrofotometer Dobson

Spektrofotometer pertama diciptakan pada tahun 1920 oleh Gordon Dobson untuk mengukur jumlah ozon. Kini terdapat kurang lebih 80 jenis alat ini untuk digunakan di seluruh dunia dalam mengukur jumlah ozon. Spektrofotometer Dobson mengukur ozon dengan membandingkan jumlah penyinaran pada jarak dua UV. Satu jarak gelombang terlacak kuat dengan ozon manakala yang satu lagi tidak. Perbedaan antara jumlah dua sinar secara langsung berhubungan dengan jumlah ozon.

Ozon sonde

Ozon sonde adalah sel elektrokimia dan penghantar radio yang dilekatkan kepada balon yang berisi gas hidrogen yang dapat mencapai ketinggian kira-kira 35 km. Udara dimasukkan ke dalam sel kecil dengan pompa. Pelarut dalam sel bercampur dengan ozon, menghasilkan arus eletrik yang berkadar sama dengan jumlah ozon. Isyarat dari sel diubah atas kode dan diantarkan melalui radio kepada penerima stasiun. Dari pelepasan balon hingga kegagalan, lazimnya kira-kira 35 km, sonde ini menyediakan taburan menegak ozon.

Tindakan dunia

Dalam tahun 1975, dikhawatirkan aktivitas manusia akan mengancam lapisan ozon. Oleh itu atas permintaan "United Nations Environment Programme" (UNEP), WMO memulai Penyelidikan Ozon Global dan Proyek Pemantauan untuk mengkoordinasi pemantauan dan penyelidikan ozon dalam jangka panjang.

Semua data dari tapak pemantauan di seluruh dunia diantarkan ke Pusat Data Ozon Dunia di Toronto, Kanada, yang tersedia kepada masyarakat ilmiah internasional.

Pada tahun 1977, pertemuan pakar UNEP mengambil tindakan Rencana Dunia terhadap lapisan ozon; dalam tahun 1987, UNEP mengambil Protokol Montreal atas bahan yang mengurangi lapisan ozon.

Protokol ini memperkenalkan serangkaian kapasitas, termasuk jadwal tindakan, mengawasi produksi dan pembebasan CFC ke alam sekitar. Ini memungkinkan tingkat pengunaan dan produksi terkait CFC untuk turun ke tingkat semasa 1986 pada tahun 1989, dan pengurangan sebanyak 50% pada 1999.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Read More...


Hidrokarbon



Dalam bidang kimia, hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur karbon (C) dan hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan juga sebagai pengertian dari hidrokarbon alifatik.

Sebagai contoh, metana (gas rawa) adalah hidrokarbon dengan satu atom karbon dan empat atom hidrogen: CH4. Etana adalah hidrokarbon (lebih terperinci, sebuah alkana) yang terdiri dari dua atom karbon bersatu dengan sebuah ikatan tunggal, masing-masing mengikat tiga atom karbon: C2H6. Propana memiliki tiga atom C (C3H8) dan seterusnya (CnH2·n+2).

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Read More...


Prof. Dr. Ir. Purwanto, DEA.: Teknologi Bersih Cegah Pencemaran

Written by Istadi
Wednesday, 21 January 2009
Sumber http://www.undip.ac.id/



Sektor industri salah satu penyumbang devisa. Namun sektor itu juga menghasilkan limbah dan emisi. ”Jika tak ditangani dengan baik akan menimbulkan efek negatif bagi lingkungan,” ujar Prof Dr Ir Purwanto DEA. Guru besar ke-159 Undip dari Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik itu mengemukakan hal tersebut saat jumpa pers di rektorat Undip, kampus Pleburan, kemarin. Peraih gelar doktor teknologi proses kimia dari ENSIGC-INP Toulouse, Prancis, itu memperkirakan 645.120 industri di Jawa Tengah (2007) punya potensi limbah bahan berbahaya dan beracun 783.367,5 ton/tahun. Guru besar yang akan dikukuhkan 22 Januari itu menyayangkan persoalan lingkungan acap ditanggapi secara pasif dengan membiarkan limbah. Atau, secara reaktif dengan mengolah limbah untuk memenuhi baku mutu dan menaati peraturan.

”Padahal, produksi bersih memadukan aspek ekonomi dan lingkungan dengan meningkatkan efisiensi dan mencegah pencemaran. Itulah yang menjadi dasar pembangunan sektor industri berkelanjutan,” katanya.

Lima R


Pria kelahiran Demak, 28 Desember 1961, itu menuturkan produksi bersih menggunakan strategi 5R, yakni rethink (berpikir ulang), reduce (pengurangan), reuse (pakai ulang), recycle (daur ulang), dan recovery (ambil ulang). ”Namun upaya mencegah dan mengurangi limbah dari sumbernya belum maksimal. Padahal, saat krisis global seperti saat ini, penerapan 5R akan meningkatkan efisiensi sumber daya bahan, energi, dan air.”

Produksi bersih dapat meningkatkan efisiensi. Dan, itu meliputi tata kelola industri yang baik, penggantian bahan baku ramah lingkungan, perbaikan proses dan teknologi, pemakaian teknologi bersih, dan modifikasi produk yang lebih ramah lingkungan.

Industri skala kecil menengah, ujar dia, lebih mudah menjalankan tata kelola dan perbaikan proses dan teknologi. ”Industri besar dapat mengganti teknologi dengan lebih bersih dan merancang produk yang tak berdampak negatif terhadap lingkungan.”

Ketua Program Magister Ilmu Lingkungan Undip itu menegaskan industri bersih skala makro di kawasan industri harus jadi prioritas pembangunan industri berkelanjutan melalui jejaring dan simbiosis industri. ”Kawasan yang hanya menyediakan lahan industri sudah saatnya memikirkan pemakaian sumber daya dan pelestarian lingkungan demi generasi mendatang

Perunggasan nasional dalam kurun waktu hampir satu dekade telah mengalami banyak perubahan. Perubahan itu antara lain sistem pemeliharaan, dari kandang terbuka menjadi kandang tertutup. Status dan jumlah kepemilikan ternak peliharaan, dari peternak kecil berkembang menjadi peternak menengah hingga besar. Meski demikian, masalah pakan belum banyak berubah karena masih bergantung pada pakan produksi pabrikan.

”Akibatnya, pada saat krisis ekonomi (1997-1998), subsektor peternakan, khususnya unggas, utamanya ayam ras petelur dan pedaging mengalami penurunan populasi karena harga pakan meningkat tajam dan tidak diikuti kenaikan harga daging dan telur,” ungkap Prof Dr Ir Bambang Sukamto SU. Dosen Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Undip itu akan dikukuhkan sebagai guru besar ke-160 Undip, 22 Januari 2009 besok.

Beberapa tahun kemudian, lanjut dia, perunggasan nasional mulai bangkit kembali. Namun pada 2004-2006 kembali terpuruk akibat penyakit flu burung (Avian Influenza/AI) yang menyebar hampir di seluruh kawasan. Tidak saja di Indonesia tetapi juga di negara-negera Asia dan Eropa. ''Kondisi ini berakibat pada ketersediaan protein hewani yang belum mencukupi kebutuhan nasional.”

Sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan daging ayam, dilakukan suplai ayam lokal. Ditinjau dari ketahanan terhadap penyakit, ungkap dia, ayam lokal memiliki kekebalan maternal dan respons kekebalan primer yang lebih tinggi dibandingkan ayam ras. ”Ini merupakan alternatif sebagai penyangga ketahanan pangan asal ternak.”

Sistem Tradisional

Bambang yang meraih gelar doktor ilmu ternak dari Unpad Bandung itu mengakui, prestasi produksi ayam lokal yang dipelihara oleh masyarakat masih relatif rendah. Hal ini disebabkan oleh sistem pemeliharaan yang masih bersifat semi intensif, bahkan tradisional.

Pakan yang diberikan, ungkapnya, masih belum memenuhi persyaratan gizi. Terlebih dengan pola pemeliharaan umbaran yang sangat tergantung pada ketersediaan pakan di lingkungan setempat yang notabene tidak menentu kualitasnya dan tidak menunjang peningkatan produksi.

Ayam lokal, sambung pria kelahiran Tuban, 16 Februari 1953, itu mempunyai nilai ekonomi yang lebih baik apabila sistem pemeliharaan dan kualitas pakan yang diberikan dapat memenuhi kebutuhannya.

”Oleh karena itu, diperlukan perbaikan pakan yang disusun berdasarkan kebutuhan energi dan protein serta zat-zat pakan lainnya yang berkeseimbangan.”Ketersediaan pangan yang berasal dari dalam negeri seperti keberadaan ayam lokal di tengah masyarakat, tutur Bambang, merupakan kunci sukses sistem ketahanan pangan. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang kondusif untuk mendukung peningkatan produksi pangan dalam negeri. Bantuan teknis produksi, akses permodalan yang mudah dengan bunga lunak bagi para peternak kecil merupakan insentif produksi yang sangat diharapkan.

Suami Siti Rahayuni itu menguraikan, ayam lokal yang dipelihara secara intensif dengan pemberian pakan yang sesuai standar kebutuhan, meningkatkan performa produksi. ''Dan yang penting diketahui, ayam lokal di Jateng, mampu memberikan kontribusi penyediaan telur dan daging dalam rangka membantu ketahanan pangan.''
Read More...


Pencemaran udara



Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.

Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Read More...


Projections of future climate change



Coupled ocean-atmosphere GCMs use transient climate simulations to project/predict future temperature changes under various scenarios. These can be idealised scenarios (most commonly, CO2 increasing at 1%/yr) or more realistic (usually the "IS92a" or more recently the SRES scenarios). Which scenarios should be considered most realistic is currently uncertain, as the projections of future CO2 (and sulphate) emission are themselves uncertain.

The 2001 IPCC Third Assessment Report figure 9.3 shows the global mean response of 19 different coupled models to an idealised experiment in which CO2 is increased at 1% per year [14]. Figure 9.5 shows the response of a smaller number of models to more realistic forcing. For the 7 climate models shown there, the temperature change to 2100 varies from 2 to 4.5 °C with a median of about 3 °C.

Future scenarios do not include unknowable events - for example, volcanic eruptions or changes in solar forcing. These effects are believed to be small in comparison to GHG forcing in the long term, but large volcanic eruptions, for example, are known to exert a temporary cooling effect.

Human emissions of GHGs are an external input to the models, although it would be possible to couple in an economic model to provide these as well. Atmospheric GHG levels are usually supplied as an input, though it is possible to include a carbon cycle model including land vegetation and oceanic processes to calculate GHG levels.

From Wikipedia, the free encyclopedia
Read More...


Global climate model



General Circulation Models (GCMs) are a class of computer-driven models for weather forecasting, understanding climate and projecting climate change, where they are commonly called Global Climate Models. Versions designed for decade to century time scale climate applications were originally created by Syukuro Manabe and Kirk Bryan at the Geophysical Fluid Dynamics Laboratory in Princeton, New Jersey. These computationally intensive numerical models are based on the integration of a variety of fluid dynamical, chemical, and sometimes biological equations.

From Wikipedia, the free encyclopedia
Read More...


Lapisan Es Terus Mencair, Beruang Kutub Terancam

Rabu, 17 September 2008 | 11:53 WIB
Sumber http://www.kompas.com/



WASHINGTON, RABU — Lapisan es di laut Kutub Utara tampaknya telah mencapai tingkat paling rendah sepanjang tahun 2008 dan tingkat paling rendah kedua yang tercatat sejak kelahiran era satelit. Demikian pengamatan US National Snow and Ice Data Center.

Meskipun berada sedikit di atas catatan rendah minimum yang ditetapkan pada 16 September 2007, musim tahun ini memperkuat kecenderungan negatif kuat pada lapisan es laut selama musim panas yang diamati selama 30 tahun terakhir, demikian antara lain isi laporan yang disiarkan Selasa (16/9) waktu setempat atau Rabu WIB.

Sebelum tahun lalu, catatan rendah sebelumnya untuk September ditetapkan tahun 2005. Pusat data tersebut akan mengeluarkan analisis mengenai kemungkinan penyebab di balik kondisi es laut Kutub Utara tahun ini selama pekan pertama Oktober.

Pada Maret, ketika Kutub Utara mencapai lapisan es laut maksimumnya selama musim dingin, beberapa ilmuwan dari NASA dan pusat data pendukung NASA melaporkan lapisan es yang lebih tua dan tebal terus menyusut. Menurut data microwave satelit yang diproses NASA, es abadi itu yang dulu menutupi 50-60 persen Kutub Utara musim dingin saat ini hanya menutupi kurang dari 30 persen. Es laut abadi adalah lapisan es yang berusia panjang yang tetap ada bahkan ketika es laut musiman yang berusia pendek mencair hingga batas minimum selama musim panas.

Para ilmuwan NASA telah mengamati lapisan es Kutub Utara sejak 1979. NASA mengembangkan kemampuan untuk mengamati lapisan itu dan konsentrasi es laut dari udara selama sensor microwave pasif. Es tersebut menyusut hingga batas minimumnya pada 12 September 2008, ketika es itu menutupi wilayah seluasa 4,52 juta kilometer persegi, dan kini tampaknya berkembang, saat Kutub Utara mulai memasuki musim dingin, kata National Snow and Ice Data Center.

Satu terusan di Northwest Passage, jalur laut yang telah lama diinginkan antara Eropa dan Asia, terbuka pada 2007 dan 2008. Pada tahun ini juga terjadi pembukaan Northern Sea Route yang melewati Samudra Kutub Utara di sepanjang pantai Siberia.

Ice Center tersebut bulan lalu menyatakan terjadi pencairan es mendasar di Laut Chukchi di lepas pantai Alaska, Eastern Siberian Sea, di lepas pantai Rusia timur, salah satu habitat populasi terbesar beruang kutub di dunia. Karena beruang kutub menggunakan gumpalan es terapung sebagai landasan untuk berburu anjing laut, mereka terpaksa berenang menempuh jarak yang lebih jauh ketika es mencair sehingga sangat mungkin mereka akan kelelahan dan terancam mati tenggelam.

Es kutub merupakan satu faktor dalam pola cuaca dan iklim global. Perbedaan antara udara dingin di kutub dan udara hangat di sekitar Khatulistiwa mengirim udara dan arus hangat, termasuk arus pekat. Es laut membantu menahan udara dingin di sekitar Kutub Utara karena warna putihnya memantulkan sinar matahari. Ketika es laut menghilang, air gelap yang baru terbuka menyerap lebih banyak sinar matahari sehingga mempercepat dampak pemanasan.

ONO
Sumber : Ant
Read More...


Ini Lho hadiah Kompetisi Website Kompas MuDA - IM3



Pemenang I : Uang Tunai Rp 3.000.000 Plus Hadiah Menarik Lainnya
Pemanang II: Uang Tunai Rp 2.000.000 Plus Hadiah Menarik Lainnya
Pemenang III: Uang Tunai Rp 1.000.000 Plus Hadiah Menarik Lainnya
Read More...


Komunikasi Visual sebagai Advokasi Lingkungan Hidup

Sumber http://beritahabitat.net/



Tentunya kita bangga ketika senator Al-Gore mendapat penghargaan sebagai film documenter terbaik International. Selain itu, Inconvenient Truth telah menempatkan film dokumenter sebagai satu genre film yang memiliki kekuatan besar untuk membawa tema-tema penting perubahan sosial yang mampu menjangkau khalayak yang luas. Dengan Al-Gore masyarakat dunia semakin peduli dengan lingkungan hidup. National Endowment For The Art merilis sebuah penelitian yang sebagaimana dikatakan sang ketua, Dana Gioia “Sejarah peradaban adalah sejarah komunikasi jika komunikasi bergeser dari kata ke visual, kita perlu belajar bahasa baru untuk berinteraksi.”

Semakin seringnya kejahatan lingkungan terungkap secara seni audio-visual maka terbentuklah pola pikir masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan hidup. Dewasa ini, kita bisa mengucapkan selamat tinggal untuk dunia tulis-menulis Guttenburg. Apa yang diungkapkan dalam buku “Mindset” Jhon Naisbitt setelah bertahun-tahun ledakan pertumbuhan jumlah judul buku di AS, pada juni 2006, para penerbit melaporkan penurunan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2005, jumlah judul buku merosot menjadi 172.000 dari 190.078 pada tahun 2004. Dunia semakin sadar bahwa visual sedang merasuki pemikiran-pemikiran masyarakat Internasional. Selain itu tidak jamannya lagi manusia beretorika artikulatif dengan pidato ala Hitler, Fidel Castro, Soekarno dengan propaganda pesan agar layak diikuti oleh masyarakatnya.

Komunikasi visual adalah sarana untuk advokasi sebagai bukti nyata dan memberikan dampak begitu besar terhadap perubahan masyarakat. Realitas ini langsung berbicara kepada emosi masyarakat. Pesan Einstein terhadap kita yakni, kita semua secara substansial membutuhkan cara berpikir yang benar-benar baru jika umat manusia ingin bertahan hidup.

Masyarakat diambang bencana besar terutama lingkungan hidup. Oleh karena itu krisis lingkungan hidup berpengaruh terhadap kehidupan manusia seutuhnya. Mari kita lupakan bahwa uang bisa merubah segalanya, ternyata singgasana uang bisa runtuh ketika bencana alam besar menghancurkan segi perekonomian bisnis.

Di jaman abad 21 ini setiap negara melihat kesuksesan berdasarkan growth ekonomi yang merata tanpa harus memikirkan sisi ekologis lingkungan hidup yang berperan banyak terhadap kehidupan manusia. Jaman bertolak belakang, di abad ini lingkungan hidup yang semakin termarginalkan oleh pemerintah dan para entrepreneurship semakin bergejolak dengan menunjukan eksistensinya terhadap manusia abad postmodern ini dengan bentuk bencana-bencana alam besar contohnya yang saat ini terjadi, pemanasan global, banjir, longsor dan masih banyak lagi.

Salah satu bentuk dalam sejarah bahwa komunikasi sebagai advokasi lingkungan hidup adalah film dokumenter Al-Gore yang penulis ungkapkan di atas. Manusia pun kini tahu bahwa ekonomi tanpa bumi tidak bisa berperan banyak untuk mengubah dunia menjadi lebih baik. Mari kita berperan banyak untuk kelestarian lingkungan hidup demi kelangsungan hidup kita sebagai manusia lewat jalur apapun, baik tulis, ataupun dengan sikap kita untuk tidak membuang sampah atau menebang pohon, tidak memelihara satwa liar yang dilindungi UU. Dan hal ini pun kita harus ketahui bahwa peran visual di jaman ini sangat berharga dan mengena untuk merubah pola masyarakat yang tidak peduli lingkungan kini semakin peduli terhadap lingkungan hidup.

Kerusakan Lingkungan hidup di Indonesia memang sangat krusial meskipun ada lembaga pemerintah maupun non pemerintah yang memperjuangkan lingkungan hidup. Namun, tanpa di dukung dari masyarakat tak akan pernah terjadi. Seperti disampaikan pembuat film dokumenter kenamaan asal Perancis Alain Compost. Selama 30 tahun perjalanan kariernya, menciptakan gambar atau film yang indah tentang alam liar dan kerusakan alam Indonesia. Mengatakan bahwa apresiasi masyakarat Indonesia terhadap alam umumnya sangat rendah. Bisa dibilang hubungan orang Indonesia dengan binatang hanya kalau bisa dimainkan, bisa dijual atau bisa dimakan. Tetapi rasa cinta itu jarang saya temukan. Jarang ada. Kalaupun ada kampanye penyelamatan lingkungan baik flora dan fauna, inisiatifnya datang dari orang-orang luar negeri. Orang
Indonesia mungkin bisa membantu atau jadi staf. Kalau jadi motivator jarang sekali. Jadi memang sangat menyedihkan.

Untuk memperjuangkan suatu kesadaran untuk cinta terhadap lingkungan hidup dan satwa liar memang tidak mudah membalikan telapak tangan. Bangsa yang mengalami krisis demoralisasi terhadap lingkungan hidup semenjak berlakunya abad post modernisasi semasa penjajahan Belanda dan rejim orde baru melahirkan manusia-manusia yang tidak berkarakter. Hal ini sangat wajar rasa euphoria menjangkiti pola pikir bangsa ini. Bagaimana bisa menyelamatkan alamnya sendiri?

Suatu perjuangan memang lahir dari rasa cinta tanpa cinta terhadap lingkungan hidup bagaimana bisa menyelamatkan alam ini. Untuk mendorong rasa cinta terhadap lingkungan hidup di saat ini penulis cenderung menghadirkan media yang paling efektif adalah audio-visual terutama video yang meyuguhkan film-film dokumenter bersifat ilmiah terutama untuk lingkungan hidup sebagai motivasi untuk menggorok kesadaran rasa cinta terhadap lingkungan hidup dan eksotik satwa liar Indonesia. Ada beberapa macam untuk mengungkapkan suatu kesadaran bangsa Indonesia terhadap lingkungan hidup meski harus bertentangan dalam dirinya. Seperti apa yang disampaikan Alain Compost “Sekarang pekerjaan utama saya, sama seperti rekan-rekan seprofesi lain di seluruh dunia, adalah mendokumentasikan lingkungan hidup dari sisi yang lain, yakni sisi kelamnya.”

Misalnya saja merekam kebakaran hutan atau kematian satwa. Ia mengatakan amat tak menyukai pekerjaannya itu. Seperti memfilmkan mimpi buruk yang terburuk dari seorang pencinta alam. Namun, ia harus melakukannya, meski sadar bahwa ia mungkin akan bertentangan dengan pihak-pihak yang memegang andil dari terjadinya pemanasan global. Karena itu, Alain menekankan adanya sebuah kekhususan karya.

Sementara itu, pesan Naisbitt pada dunia adalah meski banyak hal yang berubah, kebanyakan hal tetap konstan dunia tidak bersifat A atau B. Baik kata maupun gambar akan tetap ada. Namun dalam banyak hal, kata tertulis akan digantikan representisasi visual, dan narasi tertulis akan digantikan oleh ilustrasi. Dalam perubahan kombinasi komunikasi visual dan kata, visual akan mendominasi. Tantangannya adalah memastikan kombinasi maksimal kata dan visual dalam setiap bidang. “Inovasi akan gagal saat anda tidak mendengar detak jantung masa kita, ikuti irama ritme atau dalam beberapa kasus, kirim andrenalin dalam jumlah cukup ke pasar untuk mengubah ritme tersebut”.
Read More...


Tulisan ku diterima di Go Green Indonesia



Wah.. Senang banget, tulisan ku tentang menjadi sahabat bumi yang baik diterima di GoGreenIndonesia.. Sebanarnya tulisan ini saya ikutkan di Kompetisi Website Kompas MuDA - IM3. Harapan saya, semoga tulisan ini bermanfaat bagi semua teman-teman..

Apa pun yang kita lakukan, se-kecil apapun, akan sangat bermanfaat untuk bumi ini.. Mari kita menjadi sahabat bumi..
Read More...


INFO TAMBAHAN: Penutupan Lomba dan Info Pengumuman Pemenang

Ini ada berita terbaru dari Mudaers.Com



Bagi yang tidak sempat mengeposkan hasilnya, silakan kirim hasil karya langsung ke kantor Kompas. Untuk pengiriman langsung ke kantor kompas, silakan diserahkan ke Receptionist yang ada di lobby gedung Kompas - Gramedia. Jadi, nanti kalian bisa langsung ke lobby, terus bilang ke recepcionist nitip karya lomba untuk Kompas MuDA. Saya telah mengontak recepsionis untuk masalah ini.

Alamat Kompas:
Gd Kompas Gramedia
Jl Palmerah Selatan No 26-28
Jakarta

Ancer-ancernya: belakang pasar / Ramayana Palmerah, Jakarta Barat, dekat sta ka Palmerah, dekat juga dengan halaman belakang Gd DPR. Memang susah sih lokasinya karena dia di pinggir jalan arteri Pondok Indah yang ada di Palmerah dan jalannya itu satu arah. Jalan arteri ini dilewati bus Kopaja 608 Blok M - Tanah Abang.
Read More...


Penutupan Lomba dan Info Pengumuman Pemenang

Ini ada berita terbaru dari Mudaers.Com



Kepada teman-teman yang telah mengikuti lomba, terima kasih telah ikut berpartisipasi. Dengan ini kami umumkan bahwa waktu untuk mengikutkan karya kalian di berbagai lomba MuDA Creativity Kompas - IM3 ini paling telat tanggal 20 Januari 2009. Berbagai lomba yang digelar dalam rangka HUT ke-2 Kompas MuDA ini akan ditutup tanggal 21 Januari 2009. Karya yang dikirim setelah tanggal 20, atau dikirim tanggal 21 Januari ke atas tidak akan diikutsertakan dalam lomba. Namun, bagi yang mengirim karya dengan cara pos, kami masih memberi toleransi asal cap pos nya paling telat tanggal 20 Januari 2009.

Pengumuman berbagai lomba ini akan dilakukan pada puncak acara HUT Kompas MuDA yang digelar bersamaan dengan Kompas Gramedia Fair (KG) di Istora Senayan Jakarta. MuDA akan nimbrung membuat berbagai acara pada tanggal 30 Januari, 31 Januari, dan 1 Februari. Pengumuman Pemanang dan penyerahan hadiah akan dilakukan pada puncak acara pada tanggal 1 Februari. Sebelum tanggal 1 Februari, para finalis akan ditelpon oleh Kompas MuDA untuk bisa datang di acara tersebut.

Kompas MuDA akan merancang berbagai acara di tiga hari perayaan HUT Ke-2 Kompas MuDA tersebut. So, tungguin ya berbagai acara yang siap ok banget deh.
Read More...


Hari terakhir kompetisi website kompas muda-im3



Wah.. teman-teman, akhirnya kita sampai di penghujung kompetisi, kita tinggal tunggu pengumumannya akhir Januari ini.. Siapa yang bakal jadi pemenang ya?

Semoga saja blog ini menang di kompetisi ini.. Amin Ya Rabbal 'Alamin..
Read More...


Pasca Perang, Irak Harus Membayar Mahal Kerusakan Lingkungan

Sumber http://www.geografiana.com/



Buana Katulistiwa- Permasalahan lingkungan Irak, segera akan menjadi persoalan yang sangat serius di negeri itu pasca perang, termasuk pembersihan tempat-tempat berbahaya dari upaya sabotasi pipa-pipa minyak, kata pejabat PBB, Jum'at (3/6).

"Bahan-bahan kimia kini sedang merembes ke bawah tanah dan situasi menjadi buruk dan menimbulkan permasalahan kesehatan yang serius," kata Pekka Haavisto, Ketua Satgas Program Lingkungan PBB untuk Irak.

Irak, kata dia, merupakan kasus yang sangat buruk yang pernah mereka tangani dan sangat sulit pula untuk dibandingkan. "Setelah Perang Balkan, kami dapat secepat mungkin dapat melakukan intervensi untuk membuat perlindungan, seperti terhadap sungai Danube, tapi tidak untuk Irak," kata Haasvito seperti dikutip Reuters.

Minimnya peralatan dan kemampuan Irak untuk menangani polusi dari dua peperangan sebelumnya dan lebih dari satu dekade penerapan sanksi yang menghancurkan lingkungan, termasuk terhadap sungai Tigris dan Eufrat dimana banyak mengalir limbah yang berbahaya.

Situasi menjadi buruk setelah invasi pimpinan Amerika Serikat tahun 2003, dimana munisi uranium telah dipergunakan untuk melawan Irak untuk kedua kali dan sehabis perang merampas dan membakar infrastruktur menyebabkan keruntuhan massif dan racun.

"Pengeboman dan perang menyebabkan biaya, tapi biaya yang diakibatkan kerusahan lingkungan lebih mahal lagi, seperti yang yang terjadi di istalasi penyulingan Dora atau gudang penyimpanan nuklir Tuwaitha," kata Haavisto.

"Ada tempat yang tak pernah dibersihkan, yang ada hanya kerja penilaian dari tempat-tempat ini. Sangat sedikit yang sudah berubah dan tim Irak kini sedang proses mencapai beberapa lokasi."

Pejabat PBB mengacu kepada kompleks Tuwaitha seluas 56 km2 (22 mile persegi) di selatan Baghdad dimana 3.000 barel bahakan kimia yang mengandung kandungan nuklir telah dicuri.

Di depot Dora di tepi Baghdad, 5.000 barel bahan kimia, termasuk depot tetra ethylene telah tumpah terbakar atau dicuri, seperti ditunjukkan sebuah hasil survey PBB.

Tempat-tempat yang terkontaminasi berdekatan dengan suplai air, termasuk 200 km2 (77 mil persegi) kompleks industri militer, pabrik semen dan pupuk yang sudah dicuri dan penumpahan minyak.

"Irak tadinya adalah masyarakat industri modern. Bahan kimia sangat berisiko bagi masa depannya. Semakin banyak waktu yang disia-siakan maka akan memberikan konsekuensi kesehatan," kata Haavisto.

Dia mengatakan, penanganan kerusakan lingkungan pasca perang memaksa 1.000 staf kementerian lingkungan Irak menyusun sebuah unit independen setelah invasi Amerika.

Sebuah studi akan dilakukan mencakup penggunaan uranium, racun, baja untuk bom yang lebih mematikan, yang digunakan Amerika Serikat dalam invasi ini. Pada Perang Teluk, ada perkiraan Amerika menggunakan 300 ton bahan-bahan mematikan ini, dan belum ada angka yang pasti berapa besar penggunaanya pada invasi terakhir ini. (bj)
Read More...


Perang dan Tragedi Lingkungan

Oleh Prof. Dr. Hadi S. Alikodra
Penulis adalah Guru Besar Fakultas Kehutanan IPB
Sumber http://www.sinarharapan.co.id/



Kerusakan lingkungan di Irak dalam arti yang sebenar-benarnya karena menyangkut kerusakan fisik, psikis, mental, maupun moral akibat perang sungguh mengerikan. Secara fisik, orang bisa menghitung berapa jumlah korban manusia yang tewas, bangunan yang rata dengan tanah, hilangnya suplai air bersih, matinya arus listrik, dan lain-lain. Secara psikis, trauma perang yang terus menimpa rakyat Irak sejak 1970-an (sejak Perang Irak-Iran, Irak-Kuwait-Sekutu, Irak-Sekutu) akan menimbulkan persoalan yang serius di masa depan. Secara mental, rakyat Iran mengalami luka yang dalam, dan secara moral rakyat Irak menderita kerusakan. Penjarahan yang terjadi pasca-kejatuhan Baghdad sampai hari-hari ini di berbagai kota di Irak menunjukkan betapa tingkat kerusakan mental dan moral rakyat Irak akibat perang.

Terlepas dari keberhasilan Sekutu menumbangkan Saddam Hussein, invasi AS-Inggris terhadap Irak yang menewaskan ribuan warga sipil tak berdosa hanya dalam tiga pekan tersebut, jika kita melihat dari perspektif tersebut di atas, jelas merupakan tragedi lingkungan hidup yang amat dahsyat.

Jika bencana alam terjadi secara tak sengaja akibat perbuatan manusia yang mengabaikan aspek lingkungan hidup, maka perang merupakan ”bencana” yang dengan sengaja dilakukan manusia untuk memenuhi ambisi kebina-tangannya.

Tragedi perang Irak, misalnya, tidak perlu terjadi seandainya semua pihak yang bertikai lebih mengedepankan dialog dan solusi damai – betapa pun lama dan melelahkan.
Dalam setiap problem, betapa pun besarnya, kata Dale Carnagie, pasti ada celah untuk memecahkannya. AS tampaknya tidak mau mencari celah itu. Dia lebih suka menggunakan kekerasan untuk memecahkan krisis tersebut tanpa mengindahkan korban-korban manusia dan alam yang tak berdosa.

Melihat kebrutalan tentara Sekutu dalam invasi ke Irak di layar kaca, jika kita memandangnya dari aspek lingkungan hidup, sungguh peristiwa itu merupakan tragedi lingkungan hidup yang tiada tara besarnya. Jumlah korban tewas dan terluka yang mencapai puluhan ribu orang –baik dari kalangan militer maupun sipil– sebetulnya menandakan bahwa perang merupakan penyebab kerusakan lingkungan yang paling mendasar. Dikatakan paling mendasar karena sasaran perang adalah matinya manusia yang disengaja dengan menggunakan senjata hasil aplikasi pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan manusia sendiri.

Padahal, ilmu pengetahuan dan teknologi seharusnya dikembangkan manusia untuk memperbaiki kehidupan di muka bumi. Kesejahteraan umat manusia di bumi seharusnya menjadi fokus utama pengembangan ilmu dan teknologi, tanpa kecuali.
Dalam perang, apa pun alasannya, yang terjadi justru sebaliknya. Ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi sarana dan alat untuk menghancurkan manusia dan alam.
Dalam perang Vietnam, misalnya, tentara AS yang terkenal dengan senjata-senjata pemusnah massalnya, telah membunuh sedikitnya setengah juta warga sipil. Kerusakan alam dan lingkungan akibat perang Vietnam sangat dahsyat. Jutaan hektar hutan terbakar bom Napalm yang terkenal daya rusak dan panasnya.

Dalam Perang Teluk Pertama, 1991, ketika AS mengusir Irak dari Kuwait, korban manusia dan alam juga amat besar. Begitu pula dalam Perang Teluk Kedua, 2003, korban manusia dan lingkungan hidup amat dahsyat. Ratusan miliar dolar AS dihamburkan untuk saling membunuh.
Biaya perang itu sungguh amat besar bila dibandingkan dengan bantuan internasional atau kontribusi AS untuk program bantuan pa-ngan negara-negara miskin, pemberantasan penyakit menular, langit biru (pengurangan pencemaran udara), reboisasi hutan gundul, dan lain-lain, yang manfaatnya dirasakan langsung seluruh umat manusia. Sungguh ironis, Sekutu mau mengeluarkan dana sangat besar untuk penghancuran manusia; sementara untuk penyelamatan manusia mereka hanya mau mengeluarkan uangnya amat sedikit dan itu pun tersendat-sendat.
Alasan Sekutu bahwa invasi ke Irak untuk membebaskan rakyat dari penindasan Saddam terkesan mengada-ada. Sepintas logika Bush tersebut sangat elegan, membebaskan rakyat Irak dari kediktatoran Saddam Hussein. Tapi kenyataan di lapangan ibarat ”jauh panggang dari api”.
Kenapa tentara AS menembak kendaraan warga sipil yang tengah mengungsi menghindari perang? Kenapa tentara AS mengebom rumah sakit? Kenapa tentara AS menghancurkan hotel yang dihuni para wartawan dan orang asing yang jelas-jelas bukan tentara Irak? Pertanyaan-pertanyan ini sekadar ingin membalik logika elegan Bush tadi.

Banyaknya korban sipil, baik yang sengaja dibunuh tentara Sekutu maupun terkena reruntuhan gedung yang dibom, menggambarkan kepada kita betapa invasi AS ke Irak sebetulnya punya tujuan yang lain, yaitu memenuhi ambisi AS untuk menguasai dunia. Jika sudah demikian, AS memang tidak akan peduli lagi siapa korban senjatanya, yang penting tujuan hegemoniknya tercapai.

Kini situasi di Irak pascapendudukan Baghdad kacau-balau. Hukum tidak ada lagi. Tentara Sekutu membiarkan rakyat menjarah harta benda orang lain. Ini menunjukkan, Sekutu tidak bertanggung jawab terhadap keamanan negara yang dikuasainya. Sangat berbeda dengan penaklukan Makkah (Fatkhu Makkah) oleh tentara Islam 15 abad lalu, di mana pimpinannya Muhammad SAW mengingatkan tentara Islam untuk menjaga ketertiban hukum di wilayah yang dikuasainya.

Jangankan menjarah barang orang lain, Muhammad bahkan melarang tentara Islam membunuh binatang dan menebang pohon di wilayah yang ditaklukkannya.
Dari gambaran itu, kita melihat betapa rendahnya moralitas tentara Sekutu di Irak. Kita tidak bisa banyak berharap dari sebuah pasukan pendudukan yang bermoral buruk untuk membangun kembali wilayah yang ditaklukkannya.

Jangankan mau memperbaiki lingkungan hidup yang rusak akibat bombardemen senjatanya, menjaga ketertiban manusia di wilayah pendudukannya saja tak dilakukannya.
Walhasil, apa yang dapat digambarkan dari semua itu: Sekutu memang ingin menghancurkan Irak, baik fisik maupun mentalnya, baik hardware maupun software-nya – untuk kemudian ”dibangun kembali” setelah Irak benar-benar berada dalam genggamannya secara total. Memang itulah tujuan invasinya.

Dari paparan di atas, kita bisa melihat bagaimana masa depan Irak. Sebuah negeri petrodolar yang kelak menjadi ”boneka” AS. Belajar dari pengalaman, adakah negara boneka yang kekayaannya terus-menerus disedot akan berhasil dalam membangun rakyatnya? Sejarah telah membuktikan rapuhnya rezim Syah Reza Pahlevi di Iran – negeri boneka AS saat itu.
Bukan tidak mungkin Irak di masa depan juga akan mengalami problem seperti itu. Negeri boneka biasanya lebih mementingkan ”kesejahteran bosnya” ketimbang rakyatnya. Rezim Irak masa depan akan lebih tunduk pada kepentingan AS ketimbang kepentingan rakyatnya. Dan itu merupakan akar ”kerusakan lingkungan” yang berikutnya bagi Irak.

Lantas bagaimana PBB? Di zaman Syah Iran pun, PBB sudah ada. Tapi, keberadaannya tidak menyelesaikan masalah sampai akhirnya rakyat Iran di bawah pimpinan Imam Khomeini merobohkan Syah Iran. Begitu pula tampaknya rezim boneka Irak di masa datang. Penyelesaian ala Sekutu di Irak pasca-Saddam hanya akan menambah dendam rakyat Irak, baik terhadap rezim boneka maupun AS. Dalam masyarakat seperti itu jangan berharap akan ada perbaikan lingkungan hidup.

Sebuah negeri yang dieksploitasi besar-besaran untuk sebuah kepentingan kapitalisme, niscaya akan mengabaikan problem lingkungan hidup. Investasi yang mahal untuk perbaikan lingkungan hanya dianggap pemborosan. Apalagi kekayaan Irak diperoleh dari perut bumi yang tak ada hubungan langsung dengan kelestarian alam.

Semoga gambaran suram tersebut tidak terjadi! Irak akan dapat memecahkan masalahnya secara independen dan kembali menjadi pusat peradaban dunia seperti masa lalunya. Mudah-mudahan!
Read More...


kerusakan ozon

Sumber http://ray07blogqoe.blogspot.com/



Lapisan ozon melindungi bumi dari paparan sinar Ultra Violet B (UV-B) yang sangat berbahaya bagi makhluk hidup di muka bumi. UV-B yang mempunyai panjang gelombang 280-315 nm, sebagian diserap oleh lapisan ozon, dengan demikian jumlah UV-B yang mencapai bumi jumlahnya sangat sedikit. Paparan UV-B terhadap manusia dapat mengakibatkan penyakit kanker kulit, katarak dan mengurangi system kekebalan tubuh. Paparan UV-B juga dapat merusak kehidupan tanaman, organisme bersel satu dan ekosistem perairan.

Sedangkan UV-A (dengan panjang gelombang 315-400 nm) tidak diserap oleh lapisan ozon. Radiasi UV-A dari sinar matahari sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di permukaan bumi.

Lapisan ozon sangat penting karena ia menyerap radiasi ultra violet (UV) dari matahari untuk melindungi radiasi yang tinggi sampai ke permukaan bumi. Radiasi dalam bentuk UV spektrum mempunyai jarak gelombang yang lebih pendek daripada cahaya. Radiasi UV dengan jarak gelombang adalah di antara 280 hingga 315 nanometer yang dikenali UV-B dan ia merusak hampir semua kehidupan. Dengan menyerap radiasi UV-B sebelum ia sampai ke permukaan bumi, lapisan ozon melindungi bumi dari efek radiasi yang merusak kehidupan.

Ozon stratospheric juga memberi efek pada suhu atmosfer yang menentukan suhu dunia. Berdasar hasil penelitian ilmuwan, lapisan ozon yang menjadi pelindung bumi dari radiasi UV-B ini semakin menipis. Gas CFC disebut juga sebagai gas yang menyebabkan terjadinya penipisan lapisan ozon ini. CFC digunakan oleh masyarakat modern seperti lemari es, bahan dorong dalam penyembur, pembuatan buih dan bahan pelarut terutamanya bagi kilang-kilang elektronik. Para ilmuwan sebenarnya sudah membuat teori dan ramalan mengenai penipisan lapisan ozon ini tahun 1970an.
Read More...


Gelombang Laut Jawa Diperkirakan Naik 3 Meter

Sumber http://news.okezone.com/



TEGAL - Para nelayan di wilayah pantai utara Kota Tegal dan sekitarnya harus mewaspadai gelombang tinggi yang bisa membawa petaka di perairan Laut Jawa dan Samudera Hindia, menyusul munculnya badai Tropis Kammauri.

Saat ini, badai bertekanan 985 hPa itu berada pada posisi 21,1 lintang utara (LU) dan 109,3 bujur timur (BT) dan bergerak ke barat dengan kecepatan 15 km per jam

Prakirawan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Kota Tegal, Laylya Isnaini mengatakan, munculnya badai tersebut menyebabkan gelombang di Laut Jawa cukup tinggi mencapai 2,5 meter hingga 3 meter.

Gelombang tinggi itu sangat berbahaya bagi aktivitas kapal baik tongkang, perahu nelayan maupun ferry. Sedangkan di Samudera Hindia tinggi gelombang bisa mencapai 3 meter - 3,5meter.

"Gelombang laut ini berbahaya bagi semua aktifitas melaut. Kami imbau nelayan maupun kapal-kapal wisata lainnya untuk sementara menghentikan aktivitasnya," Ujar Laylya di kantornya, Kamis (07/08/2008).

Selain itu, lanjutnya, badai tersebut juga akan menyebabkan uap air tertarik ke belahan bumi disebelah utara equator. Sehingga, awan di Pulau Jawa berkurang. Sementara angin di Pantura umumnya bertiup dari arah timur menuju tenggara dengan kecepatan 0,5 - 25 km per jam (Kastolani/Sindo/ded)
Read More...


Waspadai Gelombang Laut naik Dampak Badai Krosa

Sumber Kompas.Com



Surabaya, Sabtu--Terjadinya badai tropis Krosa di perairan Tiongkok, berdampak pula terhadap perairan Indonesia, khususnya naiknya gelombang laut di sejumlah perairan Indonesia.

Ahli Meteorologi dan Geofisika Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Maritim, Eko Prasetyo, di Surabaya, Sabtu, mengatakan, badai yang kini berada di posisi 22 derajat Lintang Utara (LU) - 120 derajat Bujur Timur (BT) bisa berdampak terhadap tingginya gelombang laut di sejumlah perairan, utamanya pada malam hari.

Di Laut Jawa, katanya, gelombang laut yang hari sebelumnya hanya berkisar 1,5 - 2 meter hari ini bisa mencapai tiga meter.

Karena itu, ia mengimbau kalangan pelayaran, khususnya angkutan mudik lebaran lebih berhati-hati agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Untuk perairan Bawean (Gresik) berkisar 0,5-1,5 meter, Pelabuhan Ujung- Kamal maksimum 0,7 meter, Ketapang -Gilimanuk antara 0,5-1,5 meter, Laut Bali antara 1,3-2 meter dan perairan selatan Jatim berkisar 0,8-2,5 meter.

Sementara itu, secara terpisah Prakirawan BMG Juanda Surabaya, Wibowo, mengatakan bahwa cuaca Jatim cerah berawan dan masih belum tampak akan turun hujan.

Suhu udara di Jatim hari ini berkisar 23-35 derajat Celcius, jarak pandang antara 2-11 kilometer dan kecepatan angin berkisar 5-45 kilometer per jam.

Ia menambahkan, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Papua Utara berpotensi turun hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. "Meski begitu, tidak terlalu menghambat penerbanganm," katanya.

Sumber: Antara
Penulis: jodhi
Read More...


Kompetisi website yang disponsori oleh Kompas dan IM3



Kompetisi ini sebenarnya udah lama diumumkan, dari bulan februari. Ya, hampir sampai diujung perjuangan ngikut kompetisi website ini. Batas pengiriman berkas buat website atau blog yang ikut serta sampai tanggal 20 Januari 2009. Ayo teman-teman yang belum daftar, buruan..!!!

Wah, siapa ya yang bakal jadi pemenang? Ya kita tunggu saja, tapi, siapa pun pemenangnya, smoga website tersebut bisa benar-benar bermanfaat untuk menyadarkan masyarakat kita tentang bahanya pemanasan global.

Dan sebenarnya, tidak lupa kita ucapkan terimakasih kepada Kompas dan IM3 yang sudah mensponsori kompetisi ini. Semoga apa yang diusahaka menjadi manfaat bagi bumi kita ini..
Read More...